Orang Indonesia di Mata Penduduk Lokal

ehem..ehem..

check 1..2..3

Yang belakang kedengeran kan?Keliatan kan saya ganteng?hahaha..

Selamat pagi,siang,sore ataupun selamat biskuit dimanapun anda berada. Sudah lama tidak membuat coretan-coretan di sini, biasa anak muda jaman sekarang,sibuk!Kami bertiga sedang sibuk gak jelas tepatnya, sibuk menghindar dari kejaran cewe-cewe cantik sih (halah). Semoga anda tidak sibuk dikejar debt collector ya,upsss…

Ah udah serius dikit ya, bentar serius kan udah bubar bukan? Santai dikit aja deh, serius dikit, ketawa yang banyak. Kenapa harus tertawa? Karena tertawa itu sebagian daripada iman, soalnya si Iman ini sering tertawa dan mengakibatkan dia terpaksa dibawa ke pusat rehabilitasi! Kasihan Iman,ckckckck. BRB ya, ketawa dulu lah,hahaha. Terus gw lupa kan mau nulis apa, cari contekan dulu..

Ah inget sekarang, jadi begini..

Beberapa waktu lalu (4 jam lalu siy tepatnya) biar kesannya dramatisir gitu maksudnya. Kami jalan bertiga (misal berdua nanti suka ada gosip soalnya), fokus..fokus. Di sore hari yang sebenernya udah malem juga, yah jam 8 deh kami dalam perjalanan mau pulang ke rumah (3Maskentir HQ) darimana cobaaa?ada yang bisa nebak?Kita baru aja dari sebuah toko grosir sebut saja Tesco (bukan nama sebenarnya karena kami gak dibayar) membeli bahan makanan dan minuman untuk keperluan sehari-hari. Setelah membayar lunas, Sah itu barang-barang berpindah tangan! Habis itu tentunya kita pulang,soalnya misal gak pulang mau tidur diemperan tokonya bisa bahaya! Menapaki jalan malam itu yang sunyi,sepi kami berbincang-bincang mengenai kehidupan sehari-hari setelah beberapa lama tak berjumpa (kita serumah sih). Beberapa langkah meninggalkan toko (ini cerita kaya Captain Tsubasa ya, mau nendang bola aja bisa 1 jam ceritanya) kami dikagetkan dengan suara bapak-bapak yang sepertinya berbicara dengan kami. Dia ngomong: Hi Chinese People, stop, don’t walk, waduh berhubung kita bertiga yg mendekati Chinese cuma Adit ya kita melengos aja. Sambil tetap ngobrol tiba-tiba si bapak itu nyolek pake tongkatnya, untung jiwa pendekar lagi gak on, jadi tetap kalem. Kami pun berhenti dan mengamati sekeliling, hening…

Tak lama kemudian si bapak bilang Hi why you Chinese people it’s very hard to speak to us! Wah si bapak mabok nih roman-romannya. Kami pun berkata: Kulo mboten saking Chino pak’e, saking Indonesia (silahkan di translate ke dalam bahasa masing-masing). Analisis kami si bapak sadar, alhamdulillah, trus dia bilang lagi You must communicate with us,local people, tell us about Indonesia like Sumatera. HEH, dia tau Sumatera!jarang-jarang ada yang tau, biasanya cuma tau Bali. Dia cerita dia jago Geografi ternyata, wah sama dunk pak,saya dulu dapet 9 di raport!Intinya dia cerita harusnya pendatang itu harus mau berbaur dan bercerita tentang negara asalnya ke penduduk lokal.

Kami bertiga pun berdialog, bener juga ya andaikata anak-anak Indonesia hang out ke club terus berbaur dengan penduduk lokal lalu cerita tentang Indonesia maka akan terjad transfer knowledge tentang betapa megahnya Indonesia. Yang ada biasanya anak-anak Indo cuma ngumpul sendiri. Sepertinya perlu di coba tuh hang out bareng pake baju batik terus berbaur dengan mereka sambil cerita tentang Indonesia. Jumlah mahasiswa Indonesia di sini cukup banyak soalnya, jadi gak perlu nunggu bikin acara khusus. Ah tapi kadang orang Indonesia lebih bangga pake produk luar kan ya, biar terlihat branded di depan mahasiswa negara lain, padahal belinya juga masih pake duit bapak dan emak’e. Harusnya gak usah sok-sok mau pamer juga, kita perlu coba tuh pake batik semua, terus habis itu pake KOTEKA!hahahaha, bercanda ah, serius  amat, udah dibilang serius udah bubar.

Yah intinya jelas kan, kita harus bisa bergaul dan beradaptasi dengan penduduk lokal dan mahasiswa internasional tapi jangan terus menjauh juga sama teman-temannya. Hidup itu kan simbiosis mutualisme, harus ada social interaction, jangan sampe ada perasaan antipati dengan golongan tertentu (Karepmu wae sing penting ra nganggu awakku!).

yak demikianlah sedikit catatan kecil yang mudah-mudahan bisa menghibur diri yang sedang kesepian atau mengerjakan tugas. Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung siapapun jika ada yang tersinggung berarti anda salah, eh kami mohon maaf maksudnya.

Mohon maaf jika ada kesalahan, kesempurnaan itu datangnya dari Andra and The Backbone, Astagfirullah dari Gusti Allah maksudnya. 3Maskentir undur diri dulu, tetap semangat dan salam zupeer. (kami gak dibayar sama om botak yang suka memberi hiburan di MetroTipi).

Sampai Jumpa!

This entry was posted in Story and tagged . Bookmark the permalink.

3 Responses to Orang Indonesia di Mata Penduduk Lokal

  1. keshav says:

    Terus bapaknya kemana ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.